Seorang remaja asal  Philadelphia bernama Kendall Anderson (16) mengakui perbuatan tercelanya  di hadapan pengadilan setelah ia menghabisi nyawa ibu yang telah  menyita PlayStation-nya. Sebuah cerita yang sungguh membuat geram  sekaligus memprihatinkan.

Pengakuan Anderson, yang dibacakan di pengadilan  oleh detektif dari kepolisian Philadelphia, Thorsten Lucke, menyebutkan  bahwa si remaja telah menyerang ibunya, Rashida, dengan sebuah palu.  Tidak hanya menghajarnya dengan palu, remaja ini dengan kejinya juga  telah memukulnya hingga tewas dengan sebuah kaki bangku dan bahkan  mencoba untuk mengkremasinya di dalam oven dapur. Setelah melakukan  serangkaian perbuatan biadabnya, Anderson kemudian melaporkan  "kehilangan" ibunya pada polisi satu hari berikutnya, lalu mengakui  perbuatannya. 
Kendall Anderson menambahkan pengakuannya:  "Seandainya bisa, saya tidak akan pernah melakukannya. Saya sungguh  merindukan ibu saya... Ia merupakan satu-satunya orang yang peduli  terhadap saya.
Sayangnya penyesalan  hanyalah tinggal penyesalan.  Bagaimana bisa seorang anak nekad menghabisi nyawa seseorang yang telah  membesarkannya lantaran hanya karena sebuah hal sepele? Sulit dipercaya  namun memang sungguh memprihatinkan. Game ada sebagai hiburan untuk  melepas penat, hal yang menyenangkan untuk dilakukan dan bukan untuk  menciptakan masalah. Kini seorang anak harus mendekam di balik jeruji  besi atas perbuatan keji yang ia lakukan terhadap ibu yang telah  melahirkan dan membesarkannya. Semoga saja ini merupakan terakhir  kalinya kita mendengar kisah tragis semacam ini. (LYR)
Via: kotaku
 
 
 

Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah membaca artikel diatas, jangan lupa komentar :)